Geometricalis-me
Kisah kecintaan saya akan bentuk dan garis geometris :
Mengenalnya
Pertama Kali
Nama
Piet Mondrian untuk sebagian orang hanya diketahui sebagai pelukis
yang karyanya menjadi inspirasi Yves Saint Laurent dalam menciptakan
karya
fenomenal di musim gugur 1965. Beberapa koleksi day
dress
dengan motif color
blocking bernuansa
warna primer, merah, biru, kuning, dipadukan dengan hitam, putih,
dan keabuan.
Berbahan
wol dan jersey,
daily
dress
ini menjadi hits
di masanya. Looknya
memang simpel, namun pembuatannya ternyata sulit. Tantangannya
terletak pada strategi menempatkan kotak dan garis agar proporsional
saat dikenakan tubuh wanita yang berlekuk. Serta teknik bagaimana
menyembunyikan jahitan yang membutuhkan
skill tingkat
tinggi.
About
Him
Sejurus
setelah melihat karya YSL, saya langsung mencari tahu tentang sang
pelukis, Mondrian, yang berasal dari Belanda. Debutnya dimulai pada
tahun 1905-1908, dengan karya lukis beraliran abstrak dan alam
sebagai inspirasi. Seiring pertambahan kekuatan spirit dan filsofis,
membuatnya tertarik dengan gerakan Theosophical
yang diperkenalkan oleh Helena Petrovna Blavatsky di akhir abad ke
19.
Sudut
pandangnya akan keindahan perlahan berubah menjadi lebih mendalam dan
kubisme menjadi aliran yang dipilih dalam berkarya. Selanjutnya
aliran ini disempurnakan menjadi De Stijl atau The Style, dengan
konsep keharomonisan baru dalam dunia seni, yaitu mengurangi bentuk
dan warna semaksimal mungkin. Kesan yang ditampilkan adalah
pemanfaatan ruang dan komposisi warna.
Filosofi
matematika M. H. J. Schoenmaekers menjadi salah satu acuannya.
Walaupun pada masa itu, gaya De Stijl dipercaya hanya bisa digunakan
dalam seni lukis, namun akhirnya saat masa modern bisa dikembangkan
pada seni terapan lain, yaitu arsitektur dan interior.
Kekinian
dengan Jarrar
Melalui
era 90-an dengan Mondrian, sejak 2011, saya kembali merasakan
crush
dengan karya seni lain, yaitu koleksi fashion
dari
Bouchra Jarrar.
Karyanya membayar kelelahan akan
multi layer
yang sedang menjadi demam di negeri sendiri, kurang pekanya saya
terhadap si manis brokat dan tille
yang
kembali naik daun, taburan payet yang berkilau atau gaya too
sporty yang
justru detailnya kerap mengganggu.
Jarrar
menawarkan gaya berbeda, yaitu dengan koleksi busana
wanita
bergaya
tailored
yang dibuat dengan sentuhan
high fashion dan
penempatan detail yang cerdas.
Jarrar
facts dan koleksinya
Bouchra
Jarrar yang berdarah Maroko ini, memulai karirnya sebagai asisten
Nicolas Ghesquière di Balenciaga selama 10 tahun, kemudian
dilanjutkan ke Jean Louis Scherrer, dan Lacroix, sebelum rumah mode
bersejarah itu bangkrut di tahun 2009.
Terhitung
2010 , memulai label atas namanya sendiri. Gaya yang berkarakter.
detail artistik, dan teknik jahitan berkualitas ala desainer
Perancis, membuat Jarrar terlihat realistis dalam menawarkan
koleksinya. Positioning
Jarrar : `Kekuatan, elegan, dan berkelanjutan. Wanita tidak harus
bertabur kemilau untuk menampilkan sosok indah dirinya.`
Untuk
musim dingin ini, koleksinya didominasi celana pensil, atasan
asimetris, blazer
dengan
permainan kerah, dan gaun dengan detail simpel. Palet yang dipilih
adalah biru elektrik, hitam, abu-abu, dan putih, dengan torehan
monokrom.
Pertamax ! \^o^/
ReplyDeleteTulisan yang bagus, teh.. Hanya perlu gambar agar dapat tervisualisasi dengan baik (terutama utk Neng yang awam dengan art & istilah2nya).
Sukses selalu, teh.. ^o*
siap makasi masukannya:)) saya memang sedang menyiapkan imagenya :) dtunggu ya Neng. Sukses selaluu jugaa
ReplyDelete